Novy Bunga: KPPD Perlu Dibentuk Sampai Tingkat Kabupaten/Kota
Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi atau yang disingkat KPPD adalah sebuah organisasi yang diinisiasi oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia yang diniatkan sebagai mitra KPU dalam melaksanakan sosialisasi dan edukasi kepemiluan. KPPD pertama kali dibentuk pada Agustus 2017, dalam kegiatan Jambore Sadar Pemilu dan Demokrasi di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Novy Bunga, salah satu peserta Jambore Sadar Pemilu dan Demokrasi yang kemudian didapuk menjadi Ketua KPPD Provinsi Nusa Tenggara Timur sampai sekarang mengatakan ada begitu banyak aktivitas yang dilakukan oleh KPPD dalam mendukung suksesnya penyelenggaraan pemilu dan/atau pemilihan.
“Aktivitas KPPD sejak terbentuk mulai melakukan sosialisasi secara mandiri pada komunitas-komunitas yang ada di kota Kupang dan kabupaten kupang. Juga setiap kegiatan pada tahapan-tahapan pilkada 2018 dan pemilu 2019 KPPD terlibat aktif dalam sosialisasi secara mandiri dan bersama KPU” jelasnya.
Bahkan tidak hanya itu, KPPD pun menjadi penyelenggara pemilu tingkat ad hoc. Sebab ada sebagian anggota Komunitas PPDP yang terlibat menjadi PPK, PANWASCAM, PPS, PPL dan KPPS.
Menurutnya, Peran dan keterlibatan KPPD dalam kepemiluan dan demokrasi memberikan dampak positip dalam menumbuhkan minat orang muda terhadap pemilu dan/atau pemilihan.
“itu terbukti dengan tingginya animo anak muda dalam mengetahui tentang pemilu dan semua tahapan-tahapannya. Dan tingginya partisipasi anak muda, khususnya anak muda dengan ragam disabilitas sebagai penyelenggara, seperti menjadi KPPS”
Perihal peran KPPD dalam mendorong pemilu yang inklusi, menurut Novy sudah dilakukan sejak 2018.
“Pada pilkada 2018 dan sampai Pemilu 2019, kami giatkan untuk menjadi Pemilu yang inklusi. Fokus kami adalah meningkatkan partisipasi Pemilih Pemula dan Pemilih disabilitas karena kami sadar pada pemilu-pemilu sebelumnya pemilih ini sangat kurang partisipasinya.” Jelasnya.
Selain terlibat dan melibatkan diri dalam menginisiasi terbentuknya komunitas gerakan penyandang disabilitas seperti komunitas Tuli, Persani dan Pertuni. Novy juga aktif dalam berbagai gerakan orang muda.
“Makanya ketika diskusi tentang pemilu Inklusi saya usulkan kalo ada sosialisasi dari KPU untuk penyandang disabilitas saya siap menghadirkan teman-teman disabilitas. Sejak ada KPPD akses untuk kegiatan dengan teman-teman Disabilitas sangat baik” tuturnya.
Karenanya, Novi berharap, agar pemilu dan/pemilihan yang akan datang peran komunitas orang muda, selain komunitas disabilitas di Nusa Tenggara Timur yang secara serius melibatkan dirinya dalam kerja-kerja kepemiluan dan demokrasi semakin banyak.
“Harapannya adalah bukan hanya agar tetap menjadikan pemilu yang Luber dalam konsep yang inkkusi, tetapi kerja seperti yang kami laksanakan dapat menjalar sampai ke lingkup kabupaten/kota se-Nusa Tenggara Timur. Semoga KPU dapat membentuk KPPD sampai ke Kabupaten/Kota” tutup Novy.
Penulis/Editor : kbs/humas kpu mabar