.png)
Pilkada Mabar 2024, Sebagai Momentum Konsolidasi Demokrasi Lokal
Naskah ini merupakan Sambutan Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Manggarai Barat, Krispianus Bheda pada kegiatan Peluncuran Tahapan Pilkada Manggarai Barat 2024, yang dilaksanakan Zasgo Hotel Labuan Bajo, 30 April 2024.
Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Manggarai Barat tahun ini adalah Pemilihan Kepala Daerah untuk yang kelima kalinya sejak Manggarai Barat dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Manggarai Barat Di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pilkada pertama adalah Pilkada tahun 2005 diikuti oleh tiga pasangan calon. Sejumlah 106.718 pemilih datang ke 485 TPS yang menyebar di 5 Kecamatan, memberikan hak suara untuk memilih pemimpinnya. Pilkada yang digelar pada 27 Juni 2005 itu mencapai 88% tingkat partisipasi masyarakatnya.
Pilkada Kedua digelar pada 3 Juni 2010. Sejumlah 127.384 pemilih datang ke 485 TPS yang menyebar di 121 Desa/Kelurahan dan 7 Kecamatan, untuk memilih satu pasangan calon dari 8 pasangan calon. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Pilkada 2005 mencapai 89%. Pilkada 2010, adalah Pilkada Pertama di Manggarai Barat, dimana calon terpilihnya diselesaikan di Meja Mahkamah Konstitusi.
Pada tahun 2015, Manggarai Barat menggelar Pilkada ketiga. Pilkada yang diikuti lima pasangan calon ini digelar pada 9 Desember 2015. Sejumlah 156.450 pemilih datang ke TPS yang menyebar di 169 Desa/Kelurahan dan 10 Kecamatan. Pada Pilkada kali ini, tingkat partisipasi masyarakatnya hanya mencapai 73%. Seperti, Pilkada 2005, calon terpilihnya juga diselesaikan di Meja MK.
Pilkada 2020 adalah Pilkada yang keempat, dan diikuti empat pasangan calon. Sejumlah 172.684 pemilih datang ke 586 TPS yang menyebar di 169 Desa/Kelurahan dan 12 Kecamatan untuk memberikan hak suaranya. Tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada yang digelar ditengah badai Covid-19 ini mencapai 80%. Calon terpilihnya juga diselesaikan di Meja MK.
Fakta data dan angka di atas adalah sedikit dari fakta politik Manggarai Barat. Politik, mengutip Peter Merkl dalam Continuity and Chance (1967) sebagai usaha mencapai tatanan sosial yang baik dan berkeadilan dan atau pendapat para ahli yang lain seperti Rod Hague (1998), sebagai upaya kolektif untuk menengarai perbedaan di antara anggota kelompoknya, termasuk Mariam Budiarjo (2008) misalnya yang pada esesnsinya sebagai usaha menentukan peraturan-peraturan yang dapat diterima sebagian besar warganya dan membawa masyarakat ke arah kehidupan yang harmonis.
Politik untuk tujuan itu, bukan berarti tanpa dinamika, dan bahkan dinamika yang tercipta karenanya adalah sebuah keniscayaan. Pemilu dan/atau Pemilihan Kepala Daerah adalah merupakan arena konflik yang legal dan upaya mempertahankan dan/atau memperebutkan kekuasaan. Berbagai dinamika yang pernah terjadi, lemah dan atau kuatnya, baik dan/atau buruknya, panas dan/atau dinginnya adalah sebuah keniscayaan dalam merancangbangun keseharian politik dan demokrasi agar menjadi kian matang.
Karenanya, gelaran Pemilihan Kepala Daerah, khususnya Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di Manggarai Barat dalam bacaan saya, dalam konteks dan teks hari ini, dengan demikian, bukan hanya menjadi sebuah refleksi yang penting untuk dibaca ulang sekedar sebagai ingatan semata. Bahwa pertarungan Politik di Manggarai Barat pernah menempuh titik-titik krusial dan bahkan chaos. Tetapi hendaknya melampauinya, sebagai modal dan sekaligus keutamaan politik dalam merancangbangun Manggarai Barat yang semakin demokratis.
Pilkada kali ini adalah momen penting untuk secara bersama-sama, mengajak segenap elemen masyarakat, baik calon pemilih maupun pemilih, partai politik, calon peserta Pemilihan dan para pihak/multistakeholder untuk bersama-sama pulang ke dalam.
Pertama, Pulang ke dalam untuk merayakan ingatan, dan kedua pulang ke dalam untuk sekaligus mencanangkan visi bersama. Perjumpaan ingatan dan visi itu disebut sebagai konsolidasi. Artinya menjadikan ajang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat Tahun 2024 sebagai gerakan mengkonsolidasi kekuatan hati dan pikiran untuk berterus-terus mewujudkan Manggarai Barat yang semakin demokratis.
Karenanya atas nama Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Manggarai Barat, saya mengajak kita semua, elemen/unsur lembaga atau institusi politik, baik partai politik, elite, kelompok-kelompok kepentingan maupun masyarakat politik, pemerintah, TNI dan Polri di lingkup Kabupaten Manggarai Barat untuk memiliki kesamaan konsep dan egenda aksi terkait demokrasi politik perihal Manggarai Barat sebagai sesuatu.
Sesuatu yang spesial yang dalam dan melalui gelaran Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat menjadi titik tolak, pedoman arah meredefinisi kekitaan Manggarai Barat, bahwa Manggarai Barat ini adalah kita punya.
Hari ini, kita semua diundang ke sini, sesungguhnya dimaksudkan untuk tujuan itu. Bukan hanya sebatas untuk mengatakan bahwa tahapan Pemilihan sudah sedang dimulai dalam dan melalui delapan tahapan persiapan, dan sepuluh tahapan penyelenggaraan yang akan kita lalui bersama.
Tetapi lebih dari itu adalah untuk memastikan secara bersama, agar dalam dan melalui delapan belas tahapan itu, kita, dalam kapasitas dan tanggungjawab masing-masing, dalam dan melalui posisi politik kita masing-masing, bersama satukan langkah, satukan hati memastikan Pilkada Manggarai Barat tidak hanya dapat terselenggara secara Luber Jurdil, tetapi juga mewujudkan komitmen bersama agar dalam dan melalui Pilkada, nilai-nilai demokrasi lokal terkonsolidasi. Sebab Mabar ini kita Punya.
Demikian yang dapat saya sampaikan, dalam kesempatan yang istimewa ini, saya tidak banyak menyampaikan hal teknis, karena sebagai penyelenggara di awal tahapan ini penting bagi kami untuk meletakan teks Pilkada ini ke dalam konteks, karena itu menjadi roh utama agar dengan demikian, hal-hal teknis terkait penyelenggaraan ini terlaksana dengan baik.
Karenanya, atas nama Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Manggarai Barat, sekali lagi saya menyampaikan, mari bersama wujudkan konsolidasi demokrasi dalam dan melalui Pilkada 2024.
Kalau Komo dan Kimi mau menari
Mereka tak lupa pake songke manggarai
Kalau Pilkada 2024, bersama dilaksanakan dengan hati
Mabar ini kan menjadi contoh yang dapat diberi untuk negeri
(Humas KPU Kabupaten Manggarai Barat)